02 Maret 2008

Anak Menteng yang Tidak Mentereng


Jalan Matraman Dalam adalah tempat tinggalku sekarang. Sebuah tempat yang menurutku cukup strategis karena letaknya yang masih di tengah Kota. Akses ke stasiun dan terminal cukup dekat.

Saya pilih lokasi di daerah ini karena tempatnya ada di dalam kampung. Suara bising motor tidak lagi mengepung. Istirahat jadi lebih tenang, meskipun cuma sekedar rebahan beberapa jam.

Tapi kekurangan pasti ada saja. Beberapa penjual makanan yang lalu lalang menjajakan makanannya justru memasang harga yang agak tinggi. Sementara warung makanan hanya bisa ditemukan di luar sana, dekat dengan jalan raya. Kita harus berjalan kaki atau naik motor dulu.

Terserah orang mau bilang kost saya seperti apa, tapi untuk sementara saya masih betah. Ada pembantu yang rajin bersih-bersih tiap pagi dan sore. Tanaman hijau juga masih terawat, artinya obat stress tidak perlu dicari jauh-jauh. Kalau saya harus ke tempat dugem bisa tambah stress lagi.

Jakarta bukan tempat untuk tidur atau bersantai. Jakarta tempat bekerja dan mengembangkan usaha. Maka cari kost di Jakarta bagi saya cukup yang sederhana saja. Belum butuh parkir mobil atau yang ada fasilitas lapangan tenis atau kolam renangnya. Nyuci dan setrika masih bisa saya lakukan sendiri.

Pernah saya iseng cari kost di dekat tempat saya bekerja di kawasan Menteng. Saat itu masih beberapa minggu menjadi karyawan baru. Saya menemukan kost yang sesuai dengan kategori saya; tidak jauh, banyak penjual makanan, dan dekat sama masjid. Saya masuk dan tanya-tanya fasilitasnya.

"Kalo disini mas, ada spring bednya, lemari bagus, kamar mandi shower, dan gratis cuci setrika. Mas juga bisa kok pulang malam", jelas penjaga kost panjang lebar.
"Ooo iya, bagus itu. Tapi harganya berapa ya untuk kamar yang biasa?", tanya saya.
"Kalo yang biasa itu harganya Rp800.000/bulan", jawabnya lagi.
"Yaudah, mas, terima kasih ya".

Saya segera meninggalkan tempat itu. Tidak tertarik nanya berapa harga sewa kamar yang ada AC-nya. Busyet! uang delapan ratus ribu buat ngekost trus saya makan daun, apa?

Tapi saya tertarik (lagi) setelah ngobrol sama seorang teman beberapa hari yang lalu. Dia dapat kost baru, campur cowok cewek, harganya juga tidak terlalu mahal. Cuma tiga ratus ribu doang, harga standar untuk ukuran Jakarta. Tahu nggak tempatnya dimana? tempatnya di jalan jaksa, tempat yang terkenal banyak rumah makan murah.

Selain itu tempat ini juga menjadi kawasan wisata (malam), tempat nikmat bagi mereka yang doyan hiburan duniawi. Mulai dari yang gay, lesbon, sampai yang bule ada.

Hmmm, besok pindah kost nggak ya? Enggak ah. I love Matraman very much.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya sudah..kos di srengseng wae..

Annie mengatakan...

hayo.... mo ngapain ikut2an pindah...???????#*#*#*#*#

hmmmm...jgn2....wkekeke....:P

udaH.... cari tmpat yang baik buat masa depan kita aja...^_6

mengenai mengapa poto saya terbalik itu sebenernya kalo diliat sambil kayang ngak terbalik ko...:D

hehehe.... lam kenal yupH...^-^

Anonim mengatakan...

kos aja di rumah gue buat rame2..
he he he

Sinopi mengatakan...

kost dimana tuh.. seperti nya asik.
thn 2004 saya kost di kebon sirih blakang Bimantara 400ribu kamar nya kecil bgt