06 Maret 2008

Tikus Bagus Jangan Diberangus



Tikus selalu membuat ulah dimana saja. Apa saja dimakan. Mulai dari kertas, plastik, hingga makanan yang kita makan. Tidak heran jika kita lihat sosok si tikus akhirnya dihubung-hubungkan dengan kelakuan bak koruptor di negeri ini. Mereka makin menjamur, tumbuh subur tidak hanya di kota-kota besar. Kota kecil juga menjadi incaran.

Berarti tikus binatang parasitisme dong? eitsss, jangan dulu ambil kesimpulan. Terlalu dini kalo ambil kesimpulan seperti itu sebelum baca lanjutan paragraf di bawah.

Tikus memakan apa yang mereka lihat. Tubuh yang sudah gendut tidak membuat mereka berhenti untuk memakan apa saja, kecuali makan kucing. Ngggak mungkin banget!! dan akhirnya tikus yang sudah mewabah dibasmi dengan cara apapun. Di sawah mereka dicari, di rumah mereka juga dibantai. Kucing selain sebagai binatang peliharaan (pets animal) sekaligus menjadi satpam rumah. Kali aja tikus yang nakal dan membuat onar. Hmmm..., perasaan tikus gak ada yang baik ya.

Merugikan memang. Tapi tikus juga diburu untuk disulap menjadi uang. Bagaimana caranya? daging tikus diburu dan diolah menjadi pengganti daging. Harga daging (sapi) yang kian meroket membuat orang harus berpikir lebih kreatif. Dagangan penjual tidak akan ada yang membeli kalo harga jualnya mahal. Barangkali seperti itu alasan mereka.

Berdasarkan data yang saya peroleh di situs beritajakarta.com harga satu kilogram daging sudah tidak karuan. Dari Rp55.000/kg berubah menjadi Rp60.000/kg. Itu terjadi beberapa minggu yang lalu. Kalo sekarang saya mah nggak tau. Saya bukan penjual daging, mas

Yup!! hubungannya tikus dengan dunia saya apa hayo? coba tebak! sebagai ilustrator yang pekerjaannya bermain dengan gambar, beberapa model tikus pernah saya buat di infografis. Tikus berarti menggambarkan kebejatan moral pemimpin bangsa kita. Makin banyak koruptor makin banyak tikus yang akan menghiasi halaman koran yang akan kita lihat. Bosen ya? sebenarnya iya sih.

Saya tidak terlalu suka dengan perilaku si tikus. Saya tidak bisa bergaul dengan si tikus. Saya butuh tikus model baru untuk menceritakan koruptor yang hari ini kian kreatif itu. Mmm, dapet darimana ya?

Tikus yang dikategorikan sebagai binatang pengerat memang menjadi musuh banyak orang. Tapi tidak semua predikat buruk disandang oleh tikus. Di Indonesia, ada tanaman ajaib yang terbukti bisa mengobat berbagai jenis sel kanker, nama tanaman itu adalah "keladi tikus". Hihihi, lucu bukan?

Anyway, tikus ternyata juga membantu dunia medis. Tikus sering menjadi bahan percobaan untuk berbagai penelitian. Kalo nggak tikus ya kelinci. Kata orang sih pada tubuh tikus terdapat beberapa hal yang mirip dengan tubuh manusia. Maka jangan heran kalo ada orang mati karena minum obat. Bisa jadi obat tersebut belum diujicobakan pada tikus.

"Punya tikus bagus nggak, bos??", kata saya pada ilustrator di samping saya di sela-sela proses kreatif pembuatan grafis.

Tidak ada komentar: