25 November 2007

Arti sebuah nama

Sebuah nama berarti penting untuk diketahui dan dikenal di kemudian hari. Nama saya usman yulianto. Kalau di dunia akademis (kecuali saat kuliah) saya dipanggil usman. Padahal kalau di rumah saya dipanggil anton. Entah nama ini pemberian dari siapa. Orangtuaku pernah sih cerita tapi aku dah lupa lagi hehehe...

Konon, kalau namanya Cecep atau Lilis biasanya berasal dari daerah Bandung atau Jawa Barat-an lah. Nah, tadi pagi ibu kost saya--yang baru--mengira saya berasal dari Toraja (kalo nggak salah sih). Ada-ada aja. Mungkin dia sengaja bicara seperti itu sekedar untuk membuka pembicaraan. Lha wong temen saya aja yang namanya Lilis tadi malah tinggal di Pasuruan. Tapi kayaknya dia ada darah Bandung juga sih.

Seumur hidup ini saya punya temen yang nama panggilannya Lilis baru ada dua orang. Mungkin nggak terlalu umum nama itu dipakai. Nama-nama seperti Adi, Budi, Udin itu yang paling banyak memakan memori otak saya. Tauk deh, kenapa nama-nama yang barusan saya sebutkan tadi mempunyai cerita yang unik. Rata-rata mereka selalu nakal, banyak tingkah , tapi juga banyak teman. Saking nakalnya biasanya mereka sering menjadi pusat perhatian dan sering mendapat perlakuan khusus (baca: hukuman) dari guru yang sedang mengajar.

Si Udin (temen SD).
Saya sudah lupa nama lengkapnya siapa, tapi kalau di kampung dia mendapat nama julukan, yakni "klince". Dulu saya sempat akrab dengan dia waktu masih di bangku sekolah. SMP dan SMA sudah jarang main bareng, padahal masih satu kampung. Saat saya kuliah, ada kabar bahwa si Udin "Klince" ikut grup musik yang paling digemari masyarakat. Apa hayo? coba tebak?! dia ikut Dangdut. Saat tujuhbelasan kemarin saya kebetulan dapat job motret. Eh si Udin "Klince" malah asyik mainin gitarnya. CLICK!!!

Si Udin (temen SMP)
Semasa SMP, saya punya dua nama Udin. Yang satu Udin "gendut" dan satunya lagi Udin "Endang" (maksudnya Endang itu karena perilakunya kayak perempuan). Udin yang kedua mempunyai hobi nyanyi. Dulu kalau nyatet di buku tulisannya paling bagus. Sampe sekarang masih jadi bahan guyonan temen-temen. Kabarnya dia sekarang ada di Jakarta. Kalau nggak salah dia sering dapat job untuk jadi MC. "Yuuk!". Kalau Udin "gendut" orangnya rapi banget, perilakunya bagus. Top banget deh. Tidak banyak tingkah, tidak banyak masalah dan relatif di posisi aman.

Si Udin (temen SMA)
Dia jadi tempat curhatku, tempat sampahku. Lho??! iya, soalnya aku sering kalo marah dia jadi sasaranku. Hahaha. Orangnya suka guyon, banyak temen, sederhana dan yang paling kuacungi jempol dia rajin sholat. Tidak pernah ada kata-kata kotor keluar dari mulutnya kecuali guyon. Hehehe. Bisa aja dia bikin ulah. Sekarang dia kerja di Sidoarjo, sebuah tempat yang melayani jasa percetakan. Sukses ya bro!!

Si Udin (temen kuliah)
Kayaknya nggak ada deh. Justru nama-nama asing yang kudapatkan di sini. Kalo yang namanya mirip sama Udin siapa ya?? oya, ada Dino, Doni, Didik, Dina, Ony.

Si Udin (temen kerja)
Hehehe... suaranya loetjoe (baca: lucu). Belom kenal-kenal amat sih. Dia seorang layouter. Wajahnya sepertinya pernah kulihat, tapi dimana ya? mungkin di buku-buku komik ada yang mirip. Dia kalo manggil aku bukan anton tapi anto'. Huuuh!! nama dari mana lagi ini?

Nama itu penting untuk diingat dan dipelajari supaya kita bisa memahami identitas mereka. Sehingga pola komunikasi yang terjadi kemudian menjadi efektif dan sesuai dengan keinginan kita. ngerti nggak maksud saya? (jangan-jangan malah mbulet alias terlalu ilmiah bahasanya??)

Tidak ada komentar: